Typolog Hyphen: Independent adalah sebuah pameran tipografi kolaboratif dari yang diselenggarakan oleh Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan dan Program Studi Desain Komunikasi Universitas Trisakti.
Pengantar Kuratorial
Kata “kemerdekaan” ketika diterjemahkan kedalam bahasa Inggris adalah “independence”. Namun ketika kata “independence” diterjemahkan ulang kedalam bahasa Indonesia, kata yang kerap muncul bukan “kemerdekaan”, namun “kemandirian”. Hal ini merupakan suatu hal yang menarik: seolah menghadirkan korelasi antara status kemerdekaan dan juga kemandirian; merdeka berarti mandiri.
Menjadi mandiri berarti tidak memiliki ketergantungan, namun hal itu tidak berarti menutup diri dari bantuan dan juga pandangan-pandangan dari luar. 76 tahun lalu, Indonesia menjadi merdeka bukan karena mimpi belaka dan rebah-rebahan dalam tempurungnya. Indonesia menjadi merdeka karena ada sosok-sosok yang melihat keluar, belajar, berupaya, berkonsolidasi, dan menjadi mandiri untuk mencapai sebuah tujuan: menjadi merdeka itu sendiri. Hal ini bisa kita pelajari dan kita terapkan dalam skala yang lebih mikro pada diri kita masing-masing: untuk bisa menjadi mandiri, seseorang perlu belajar dan memahami berbagai macam hal. Hal-hal tersebut harapannya dapat dipupuk dan berkembang menjadi sebuah fondasi yang memampukan seseorang untuk bisa mandiri.
Begitu halnya dengan menjadi seorang desainer. Kita tidak akan dapat menjadi merdeka ataupun mandiri jika kita hidup diantara angan-angan dan pemahaman sempit belaka. Justru dengan membuka diri dan melihat keluar kita dapat memahami seluas apa langit dan samudra raya itu. Dengan beranjak turun dari menara gading itulah kita dapat memahami setinggi atau serendah apa kita berada, dan dengan berjalan keluar kita dapat melihat hal-hal baru yang tentu akan menawarkan pemandangan baru dibandingkan dari atas menara itu.
Pameran merupakan sebuah salah satu cara untuk membuka diri kepada publik. Mengunjungi dan melihat sebuah pameran merupakan cara untuk belajar, dan mengadakan pameran merupakan cara untuk kita dapat berbagi. Pameran kolaborasi antara Universitas Pelita Harapan dan Universitas Trisakti ini adalah sebuah upaya kolaboratif untuk dapat saling berbagi dan saling refleksi. Menghadirkan karya-karya tipografi pada tingkat dasar juga menjadi sebuah upaya berbagi pemahaman-pemahaman fundamental bagi tipografi dan juga keilmuan desain komunikasi visual. 32 karya yang dipamerkan dalam pameran ini merupakan hasil karya dari mahasiswa-mahasiswi yang mungkin dalam hidupnya baru mengenal tipografi dalam satu semester saja. Tipografi, sebagai sebuah ilmu mengenai pengaturan dan penyajian huruf-huruf, merupakan sebuah keilmuan yang kerap dilihat hasil implementasinya, namun tidak banyak diketahui dan kerap diabaikan.
Dalam waktu satu semester mahasiswa-mahasiswa ini diperkenalkan ke dunia tipografi, dan dalam satu semester juga mereka dituntut dan didorong untuk mampu mandiri berkarya dengan pemahaman-pemahaman tipografi yang baru saja dikenali. Tentu tidak semua karya dapat dikatakan sebagai karya-karya yang telah merdeka; namun semua karya yang dipamerkan dalam pameran ini adalah karya-karya yang mandiri: sebuah manifesto visual dari apa yang telah mereka pelajari yang dideklarasikan kepada publik. Pembelajaran tipografi yang mereka terima dalam satu semester ini menjadi sebuah sarana dalam memerdekakan dan memandirikan para mahasiswa-mahasiswi; dan pencapaian mereka merupakan sebuah upaya, yang belum selesai, untuk bisa memerdekakan keilmuan tipografi dari jajahan persepsi-persepsi prematur publik akan tipografi.
Koleksi dari karya-karya yang dipamerkan ini juga dapat dilihat sebagai sebuah pernyataan ideologis tentang bagaimana pendidikan tipografi itu dilakukan oleh masing-masing institusi yang terlibat. Tentunya komparasi tidak mungkin tidak terjadi, namun komparasi yang digunakan untuk memperkaya dan juga memperluas pandangan-pandangan akan keilmuan itu sendiri. Typolog Hyphen adalah sebuah jembatan penghubung – atau mungkin lebih seperti sebuah tanda baca – yang digunakan menyatukan gagasan-gagasan mengenai tipografi itu sendiri. Dengan ruang kolaborasi dan diskusi ini, Typolog Hyphen mencoba membangun dan mendirikan ruang positif untuk mengembangkan tipografi. Seperti kemerdekaan yang tidak hanya dicapai namun perlu dipertahankan, ruang diskusi Typolog Hyphen ini juga merupakan sebuah sarana yang tidak cukup diselenggarakan sekali, namun perlu dipertahankan dan dilanjutkan.
Selamat membaca.
Oleh:
Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.
Pameran Karya
Peserta Pameran
Universitas Pelita Harapan
Azzarine Jovita Varianty Yulizar
Caitlyn
Cecilia Novin Shellycia
Christine Kurnia
Fay Arietta Yapputri
Felicia Krieski
Gusniaty Edyson
Heidy Widodo
Josephine Madeleine
Justin Laurent
Khevilen Cunsuela
Melissa Feby Chandra
Nicholas Putra Hartono
Setefani Ciputra
Sharon Hardjono
Yessica Angelina Santoso
Universitas Trisakti
Adrie Azis Maulana Noerdin
Agnes Monica
Chiao I Yao
Danisa Dwi Syaputri
Dinesh Pandian
Ester Leonardi
Femil Jauhar Jefir
Gema Genta Suci
Jassica Nikita Mulia Tumewan
Kevin Fayyadh Fadilla
Nafisa Kamilia Smith
Novanda Priscillia
Pandu Rais Pangestu
Penaka Salsabilla
Rafael Aldo Rahardian
Syarifah Arsitadewi Putri Gayanti
Komite
Agus Adhityatama, S.Sn, M.Ds. (Universitas Trisakti)
Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. (Universitas Pelita Harapan)
Fredella Agatha (Universitas Pelita Harapan)
Helena Calista (Universitas Pelita Harapan)
Lorentius Calvin (Universitas Pelita Harapan)
Medelyn Aurelia (Universitas Pelita Harapan)